IT Solution

Thursday 24 January 2013

ABOUT PETIK

January 24, 2013 Posted by Bops No comments
 Melalui PeTIK, LAZIS PLN Hasilkan Generasi Muda Islami Harapan Masa Depan Bangsa


PeTIK atau bisa di sebut dengan (PESANTREN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI):
yang bekerja sama dengan PLN dan LAZIZ untuk membiayai kuliah beasiswa di LP3T-NF.
(Jakarta, 13/06) PT PLN (Persero) melalui Lembaga Amil Zakat Infak dan Sadaqah (LAZIS) PLN Kantor Pusat, Rabu (13/06), melakukan wisuda terhadap 15 orang santri lulusan dari Pesantren Teknologi Informasi dan Komunikasi (PeTIK), yaitu sebuah lembaga pendidikan yang merupakan hasil kerjasama antara Yayasan LAZIS PLN LP3T Nurul Fikri.

Direktur Operasi Indonesia Barat PLN Harry Jaya Pahlawan (kanan) saat mewisuda lulusan PeTIK
Acara wisuda yang diadakan  di Pre-Function Room, Kantor Pusat PLN, dihadiri oleh Direktur Operasi PLN Indonesia Barat, Moch. Harry Jaya Pahlawan, Ketua LAZIS PLN Pusat, Bambang Heru Karyono dan sejumlah tamu undangan lainnya, termasuk diantaranya orang tua dari para santri yang diwisuda.Sejak diresmikan pada Mei 2011 lalu, bagi Pesantren Teknologi Informasi dan Komunikasi (PeTIK), wisuda ini merupakan wisuda perdana bagi santri angkatan I periode tahun 2010 – 2012 yang para santrinya berasal dari beberapa daerah di Jabodetabek, Tasikmalaya, Cirebon, bahkan dari Lampung.
Dengan tagline “creates future skilled professionals”, PeTIK yang beralamatkan di Jalan Marinir No 54 Rangkepan Jaya, Pancoran Mas Depok ini, mengadakan program pendidikan profesi dua tahun.  Direktur PeTIK, P. Wisaksono mengungkapkan bahwa untuk angkatan pertama PeTIK hanya menerima mahasiswa 15 orang dari berbagai daerah karena keterbatasan tempat yang saat ini digunakan, namun diharapkan di tahun-tahun berikutnya PeTIK akan terus berkembang baik dari sisi jumlah santrinya maupun fasilitas pendukung pendidikan yang dimilki, sehingga visi lembaga yang dipimpinnya untuk dapat menciptakan generasi muda cerdas dan islami yang memilki kemampuan dan penguasaan teknologi informasi (IT) dan tetap didasarkan pada penguasaan agama dapat terwujud.
“Alhamdulillah semua lulus, namun masih ada 3 orang yang harus menyelesaikan dulu hapalan al-Qur’annya. Karena salah satu syarat kelulusan adalah mahasiswa harus menghapal al-Qur’an minimal dua juz. Pengembangan PeTIK ini merupakan cita-cita LAZIS PLN yang ingin mempunyai institusi pendidikan. Alhamdulillah, wisudawan PeTIK ini telah bekerja di berbagai perusahaan di bidang IT, dan kami juga berharap agar para santri lulusan PeTIK juga dapat bekerja di PLN,” ucap Wisaksono.
Dalam acara wisuda ini, Direktur Operasi Indonesia Barat, Moch Harry Jaya Pahlawan, didampingi Direktur PeTIK, P. Wisaksono, dan Ketua LAZIS PLN Pusat, Bambang Heru Karyono, melakukan prosesi wisuda dengan memberikan medali, sertifikat, dan Al-Quran kepada masing-masing wisudawan. Pada kesempatan itu juga , Direktur Operasi Indonesia Barat, Moch Harry Jaya Pahlawan memberikan satu buah laptop kepada santri yang menjadi lulusan terbaik, yaitu Lukman Hakim yang meraih IPK 3,71.
Menurut Moch Harry Jaya Pahlawan, wisuda ini adalah starting point, tonggak awak bagi para wisudawan untuk menyikapi kehidupan sebenarnya dan harus bermanfaat bagi kemashalatan ummat, bangsa dan negara. “Ada dua hal yang perlu ditanamkan bagi generasi muda, dan hal ini yang juga selalu saya aplikasikan, yaitu setiap generasi muda harus memiliki integritas dan antusias.” tutur Harry.
Harry menginginkan, di masa mendatang mahasiswa PeTIK akan terus bertambah lebih banyak lagi dan diharapkan lulusannya benar-benar dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk kehidupan di dunia maupun sebagai bekal di akhirat nanti. ” Manajemen PLN melalui LAZIS akan siap mendukung pengembangan PeTIK. Ini karena PLN sangat peduli akan pembangunan pendidikan dan penciptaan generasi muda yang menguasai teknologi dan agama. Terlebih mahasiswa PeTIK diarahkan untuk pintar dan sholeh/sholehah. Kita membutuhkan seorang pemimpin yang tidak hanya pintar, tapi juga punya hati dan akhlak yang baik, dan semoga melalui Pesantren Teknologi Informasi dan Komunikasi (PeTIK) dapat menghasilkan calon-calon pemimpin bangsa di masa mendatang,” jelas Harry.
Kesumringahan Sartiyah (57th), warga Lampung Timur,  terpancar dari raut mukanya yang sudah mulai keriput. Sartiyah merupakan orang tua Raden Bagus, salah satu Mahasiswa Pesantren Teknologi Informasi dan Komunikasi (PeTIK) yang diwisuda. hari ini, Sartiyah ditemani dengan kakak dan adik Raden Bagus, ia sengaja datang langsung dari Lampung untuk menyaksikan hari bersejarah dan istimewa bagi anaknya.
“Saya bangga dan nggak menyangka mempunyai  anak yang bisa meneruskan sekolahnya dan sekarang sudah bekerja juga dari hasil sekolahnya itu. Mudah-mudahan dia bisa bermanfaat bagi masyarakat dan keluarga. Terima kasih kepada LAZIS PLN yang telah membiayai sepenuhnya anak saya,” ucap Sartiyah terbata-bata dengan linangan air mata menghiasi wajahnya.
Kegembiraan pun bersinar di wajah Raden Bagus (23 th), yang sejak satu tahun setengah lalu telah menempuh pendidikan di PeTIK dengan spesialisasi Teknik Informatika. “PeTIK mengenalkan kepada saya tentang Linux, pemograman, instalasi jaringan, dan sistem administrtasinya pun menggunakan Linux. Saya senang bisa wisuda sekarang, lulus di Petik. Terlebih LAZIS PLN telah menanggung semua biaya baik biaya sekolah maupun biaya hidup selama perkuliahan, terima kasih LAZIS. Dan Alhamdulillah, kini saya telah bekerja sebagai teknisi di Nurul Fikri,” kata Raden Bagus.

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih telah bergabung di blog saya.

Featured post

Game PC (BMW M3)